Kamis, 06 Maret 2014

Cerpen Persahabatan | Cinta


"Pertama Bukan Segalanya"
Diantara kesibukan orang-orang yang ada di dalam rumah di sudut kota Amurang, sang anak perempuan dari keluarga ini masih saja berselimut dan tak memperdulikan weker yang berbunyi sejak sejam sebelumnya. Waktu menunjukkan pukul 06.30, tapi tak ada tanda-tanda untuk Amanda bangun. Keadaan didalam rumah terasa begitu asing untuknya sehingga membuat dia tidak ingin membuka matanya dan menikmati indahnya pagi itu. Ayah yang sejak dua tahun yang lalu telah kembali ke pencipta, mama yang sibuk untuk mencari nafkah, dan Manda yang sebenarnya tidak ingin merasakan hidup ini jika selalu dirasa asing. Rumah yang dulu dipenuhi canda tawa, kebersamaan dan kehangatan hilang sejak ayahnya meninggal.
Dari lantai bawah mama Manda sedang bersiap untuk pergi ke kantor. “Manda.. Amanda.. kamu sudah bangun?” mamanya berteriak karena kamar Manda berada dilantai dua. Tak ada jawaban yang terdengar membuat mamanya harus merelakan waktunya untuk membangunkan anaknya.
Didepan rumahnya dia terlihat cantik dan dewasa walaupun dengan seragam sekolahnya. Tiba-tiba sebuah mobil sedan biru terparkir didepannya. Kaca terbuka dan dilihatnya ternyata Brian yang siap dengan seragamnya untuk kesekolah. “ayo masuk. Kamu tidak ingin terlambatkan?” kata Brian.
“hei, ini mobil siapa yang kamu curi? Kata Amanda bercanda
“apaan sih. Ini mobil baru aku. Kamu lupa ya, ini hadiah ulang tahun aku.” Jawab Brian. Manda membuka masuk ke mobil dan duduk kursi samping Brian. “oh ini mobil yang kamu banggakan? Biasa saja” kata Manda sambil tertawa meledek. “tunggu saja sampai mobil ini aku modifikasi.” Jawab Brian sambil melaju dengan mobil barunya. Di dalam mobil, mereka bercerita dan bercanda sampai tiba di sekolah mereka. Mereka masuk kelas terpisah karena Manda kelas 3 B dan Brian kelas 3 A.
Bel sekolah berbunyi pertanda jam pelajaran telah selesai. Seperti sepasang kekasih mereka tidak pernah pisah kalau diluar kelas. Brian yang lebih dulu keluar kelas menunggu Manda di depan ruang kelasnya. Saat istirahat mereka makan dan berjalan bersama. Seperti sahabat atau kekasih yang tidak bisa lepas. Sampai tak ada yang bisa dekat dengan salah satu dari mereka.
Brian terkenal dikalangan sekolah karena dia berprestasi, tampan, tidak sombong dan jago bermain gitar. Sedangkan sahabatnya Manda tidak kalah tenar, dia pintar di kelas, cantik walapun gayanya yang cuek membuat dia terlihat gadis yang tomboy dan juga kapten tim basket putri disekolahnya.
Setelah bel pelajaran selesai mereka pulang bersama mengendarai mobil sedan biru milik Brian. Hari itu terasa panjang bagi Manda karena harus tinggal di rumah yang begitu sepi seperti dirinya. Tak seperti hari biasanya, kalau Manda menelepon Brian, dia selalu menemani Manda. Namun hari itu Brian harus menemani mamanya ke Manado. Tak disangka, Brian datang ke rumah Manda. Brian ingin menjemputnya. “selalu begini, tidur dengan seragam sekolah. Ayo cepat bangun. Ikut aku. Kamu nggak mau kesepiankan?” kata brian yang menarik Manda berdiri dari tempat tidurnya. “maksudnya? Kamu kan mau ke Manado dengan tante Dian?” kata Manda. “iya. Makanya kamu cepat siap-siap, ikut aku ke Manado dengan mama. Aku bilang kamu sendiri di rumah, jadi kata mama kamu harus ikut” “aku tidak mau. Aku tidur aja” “ya sudah. Kalau kamu ingin sendiri.” Kata Brian. “Oke aku ikut. Aku tidak mau sendiri disini. Aku siap-siap dulu”. Setelah itu mereka meninggakan rumah Manda dan menjemput mama Brian lalu ke Manado. Brian mengantar mamanya ke tempat arisan dan mereka melanjutkan ke pusat perbelanjaan di Manado. Kalau tidak ada Manda, pasti hari ini akan terasa bosan untuk Brian. Mereka sibuk jalan-jalan dan melihat-lihat jika ada yang ingin dibeli. Mereka begitu dekat dan serasi.
Setiap hari mereka lebih dekat. Namun kedekatan itu sedik berkurang ketika Brian bertemu dengan seorang cewek yang dijadikannya pacar. Mereka tidak lagi sedekat dulu. Sampai teman-teman mereka piker bahwa terjadi perang dunia ke 3 antara mereka berdua. Memang saling bagi perhatian tidak berkurang antara mereka karena perhatian itu di salurkan melalui SMS atau BBM. Namun waktu berdua mereka sangat berkurang. Dan itu membuat Amanda harus menata hidup barunya tanpa Brian lagi sahabat kecilnya itu.
Untuk menghilangkan rasa bosan dan sepi setelah pulang sekolah dia lebih sering tinggal di sekolah, bermain ataupun mengajari adik kelasnya basket untuk pertandingan bulan depan. Sedangkan Brian lebih sering bersama pacarnya yang lebih tua dua tahun darinya dan sudah kuliah.
Amanda jika di rumah hanya didalam kamarnya menyibukkan diri dengan fasilitas yang diberikan orang tuanya. Saat itu manda dekat dengan beberapa pria yang menunjukkan perhatiaan padanya. Sifat Manda yang cuek, kadang itulah yang membuat pria jatuh cinta padanya.
Manda mulai berkencan biasa dengan pria yang dekat dengannya. Lewat kencan itu ada pria yang menyerah dengan Amanda, namun ada satu pria yang lebih tua dua tahun darinya tetap ingin dekat dengan Manda. Hal itu membuat Manda merasa pria itu spesial.
Albert itulah pria spesial yang dekat dengan Manda, yang membuat dia merasa lebih bahagia.
Saat akhir pekan, Albert main ke rumah dan bertemu dengan mamanya. Tak menyangka Albert adalah orang kedua yang dekat dengan mamanya setelah Brian.
Albert kuliah di Bandung. Di Manado dia hanya liburan dan menjunguk oma dan opanya. Albert sudah sangat dekat dengan Manda. Dan akhirnya mereka jadian.
Pagi itu, Albert menjemput Manda untuk ke sekolah. Didepan sekolah Manda turun dari mobilnya dari kejauhan Brian melihat Manda turun dari mobil orang yang tak dia kenal. Brian berjalan mendekat dan menegur Manda. “itu siapa?” kata Brian.
“itu pacar aku.” Jawab Manda, dari mobil Albert hanya memperhatikan mereka berdua. “sejak kapan? Kenapa kamu tidak pernah cerita dan kenalin.” Kata Brian dengan kesal. “sudah beberapa lama.” “sayang kesini dulu, aku mau kenalin kamu dengan teman aku” sambung Manda. Albert cepat-cepat keluar dan berkenalan dengan Brian. Manda menjelaskan siapa Brian kepada Albert begitupula dengan Albert dia jelaskan kepada Brian. Tampak wajah Brian tidak suka dengan pria yang kini menjadi orang terdekat dengan sahabatnya. Albert pulang dan mereka pergi ke kelas masing-masing. Seharian itu mereka berdua tidak saling melihat.
Manda mengeraskan hatinya untuk menegur Brian lebih dulu, begitu pula dengan Brian. Persahabatan itu seakan sudah sangat hancur, tak ada kisah indah lagi yang mereka ukir bersama. Ada kesepian dan rindu dihati mereka masing-masing, tapi keegoisan yang tertanam dalam hati kedua sahabat ini lebih besar sehingga mereka enggan bertegur sapa.
Hari ini Manda diperlakukan khusus oleh Albert. Pulang sekolah kali ini Albert menjemput Manda didepan sekolahnya. Menggunakan Kaos putih yang melekat ditubuhnya menunjukkan kegagahannya, bukan hanya itu celana panjang biru, dan kacamata yang digunakan Albert, membuat setiap wanita yang melihatnya terpesona. Senyuman yang dilemparkan bagi setiap wanita yang dilewatinya membuat wanita jatuh cinta. Albert terlihat sangat tampan, gagah dan bergaya.
Manda berencana hari itu pulang terlambat karena ada latihan basket. Di lapangan diapun terlihat gagah dengan kostum basketnya, dengan mahir dia memainkan bola besar itu dan dimasukkan kedalam ring dengan sempurna, padahal siang itu matahari terasa begitu panas dan bisa membuat kulit hangus benar. Dari kejauhan Albert memperhatikan dengan saksama setiap gerakan yang dibuat Manada. Kadang Albert harus tertawa karena hal-hal tertentu dari setiap gerakan yang dibuat Manda. Disudat yang lain, Brian juga memperhatikan Manda yang sedang sibuk dengan bola besar itu. Dari sisi hatinya dia merasa kehilangan sosok sahabatnya, namun dipikirannya dia menyugesti Mandalah yang salah selama ini. Terjadi peperangan antara hati dan pikirannya. Dia tak bisa berpikir untuk sebuah keputusan yang membuat problema hatinya berakhir.
Akhirnya sebuah keputusan diambilnnya. Dia ingin mendekati Manda, dan membicarakan setiap masalah bersama. Ragu sebenarnya dihatinya, namun dia mencoba melangkah dan menyakinkan dirinya sendiri untuk bertemu sahabatnya. Tiba-tiba ada sosok yang dikenalnya belum lama ini mendekati sahabatnya. Langkahnya terhenti dan amarah menyelimuti seluruh hati dan pikirannya. Cinta itu seketika berakhir diganti kekecewaan yang mendalam.
Di lapangan dibawah terik matahari, Albert yang tidak tahan melihat pacarnya harus berpanas-panasan, membawa sebotol air dan handuk kecil untuk mengusap keringat Manda. “Albert sejak kapan kamu disini? Kenapa tidak telepon Manda dulu?” kata Manda. “untuk apa Albert telepon, akukan kangen pacar aku? Sudahlah diam. Ini cepat minum Manda” jawab Albert. Sementara Amanda minum, Albert dengan lembutnya mengusap keringat manda dengan handuk kecil yang dibawahnya. Kejadian menyakitkan hati Brian itu membuat dia lebih membenci sahabatnya. Dia pergi secepat mungkin dari sekolah.
Hati Amanda lebih meluluh pada sosok pria yang kini dimiliki sebagai pacarnya. “sayang, kita jalan ya hari ini. Albert sudah minta izin pada tante Angely, Manda boleh jalan sama aku.” Kata Albert “kita mau kemana? Pakaian manda begini.” Kata Manda “nggak apa-apa. Kalau kamu nyaman seperti itu, tidak masalah buat aku.”
“aku tidak nyaman, Albert. Kamu kan orangnya usil, aku harus ganti pakaian. Albert sudah sekeren ini, tidak mungkin pacarnya bergaya kacau begini.” Kata Manda. Hal itu membuat Albert tertawa dan memanjakan Manda dengan mengelus-elus rambutnya.
Sikap itu sudah lama tidak dirasakannya. Terakhir kali saat bersama Brian, karena Brian selalu melakukan hal itu.
Didalam mobil, terlihat kedekatan mereka senyuman tergambar di wajah keduanya. Manda masih bingung mereka akan kemana. Tiba-tiba telepon seluler Manda bordering, dilayar tertulis Brian. Brian menelepon untuk mengajak bertemu. Tapi disayangkan Manda tidak bisa karena sedang bersama Albert.
Mereka berhenti disebuah rumah putih bertingkat disalah satu perumahan mewah di Manado. Manda bertanya rumah siapa ini. Namun tidak ada yang dikeluarkan pacarnya, hanya senyuman dan isyarat untuk ikut bersamanya. Dibukanya pintu gerbang dan mereka masuk, tanpa permisi Albert langsung masuk kerumah itu seakan dia tahu benar pemilik rumah itu.
Dari arah ruang keluarga keluar seorang nenek yang tersenyum melihat kedatangan mereka. Dari raut wajahnya dia sedang menanti kehadiran mereka. “Albert sudah tiba, oma.” Kata Albert yang berjalan menuju arah nenek lalu mencium pipi neneknya. “oma ini Amanda, pacar aku yang sering aku ceritakan” kata Albert “Manda kesini, salamin oma” lanjut Albert “Amanda, oma.” Kata Amanda sambil memberi salam dan nenek mencium pipinya.
Albert, Amanda dan neneknya menuju ruang makan, disana telah ditunggu oleh kakek Albert. Seperti pertemuan pertama dengan nenek, begitu pula yang dilakukan Amanda saat bertemu kakek Albert. Selayaknya seorang cucu sendiri, mereka memperlakukan Amanda sangat baik. Mereka begitu peduli dan memperhatikan Amanda, begitu pula dengan Amanda. Sehingga mereka dapat menciptakan suasana yang baik dan hangat saat pertemuan pertama itu dan prtemuan selanjutnya.
Tibalah hari dimana Albert harus kembali ke Bandung karena hari liburan sudah selesai, tugasnya di salah satu kampus ternama di Indonesia sebagai mahasiswa menanti.
Tidak ingin rasanya berpisah dari kebersamaan yang diciptakan pasangan ini. Namun hal itu harus terjadi untuk cita-cita Albert.
Albert memilih untuk kembali ke Bandung hari Minggu, sehingga Amanda punya waktu bersama dia sehari sebelum keberangkatannya. Hari sabtu itu, Albert rela menunggu Amanda di sekolahnya untuk menjemput dia. Bel berbunyi pertanda pelajaran berakhir. Amanda secepat mungkin menuju halaman sekolah karena dia tahu bahwa Albert telah menunggu dia. Tanpa diketahuinya, Brian melihat Manda yang berlari menjadi penasaran dan mengikutinya.
Di halaman sekolah. Amanda telah di tunggu Albert. Keduanya berpelukan dan Albert mencium dahi Amanda. Peristiwa itu terekam jelas oleh Brian dan membuat dia tak ingin menjadi sahabat Amanda lagi. Dipikirnya Amanda tidak punya waktu untuk bersama dengannya, dan menjadi egois. Hal itu membuat lebih jauh dari persahabatan mereka.
Mereka melaju dengan mobil Albert menuju Manado, mereka bersama seharian, berbagi cinta, canda, tawa, cerita, dan mengukir janji. Kadang mereka menjadi kekanak-kanakkan karena berlari-larian kecil di pusat perbelanjaan dan dilihat orang lain. Sikap yang tak pernah diperlihatkan Manda akhirnya ditunjukkan dihadapan Albert. Dia menjadi sangat manja sehari sebelum keberangkatan pacarnya. Dia sering merengek jika permintaannya tidak dikabulkan atau kejailan Albert. “Manda, besok aku pulang. Manda tidak boleh nakal. Aku percaya kamu, tolong jaga ya.” kata Albert
“aku bukan orang yang suka dengan kata janji, tapi aku akan berusahan untuk menjaga hubungan kita. Kamu jangan pernah mencoba untuk menyakiti aku.” Kata Manda
“kita saling percaya, tapi kalau kamu ingin cemburu, tidak apa-apa. Karena akukan ganteng, banyak yang mengagumiku.” kata Albert hanya melirik dan tersenyum kecil kearah Amanda
“apaan sih. Awas kalau kamu nakal ya.” kata Manda.
“iya sayang. Jagain oma dan opa aku ya. awas kalau mereka sakit lalu kamu tidak mengurus mereka.” Kata Albert yang lagi-lagi bercanda dan diikuti tawa dari mereka berdua
Hari itu Albert berangkat, Amanda mengantar sampai ke bandara. Perpisahan itu tidak diiringi dengan tangis, karena mereka harus menjadi kuat. dan mereka yakin ini bukanlah perpisahan.
Manda menjalani hari-hari seperti biasanya namun tak bersama Albert lagi.
Beberapa bulan berlalu, Amanda masih menjalin hubungan jarak jauh dengan Albert sejalan dengan bulan yang berlalu. Waktu berlalu begitu cepat terasa. Sehingga tiba saatnya bulan dimana Manda harus mengikuti ujian nasional. Manda harus belajar lebih giat lagi untuk lulus dengan hasil yang diharapkan. Albert memahami situasi itu, dn tidak melakukan banyak komunikasi dengan Amanda. Dia memberikan semangat dan doa untuk pacaranya di Manado.
Ulangan atau ujian sebelum-sebelumnya, Amanda selalu belajar bersama Brian. Sehingga membuat kedua orang tua mereka terheran-heran kenapa sikap mereka seperti itu. Namun orang tua mereka tidak berani untuk mencampuri segala urusan mereka.
Seminggu sebelum ujian, tampa sengajah Amanda bertemu Brian. Mereka saling bertatapan, dan beradu tatapan. Seakan tatapan itu menjelaskan semuanya.
Mereka memutuskan untuk duduk dan bercerita segala yang terjadi antara mereka. Adu mulut terjadi, namun kesakitan itu dikeluarkan semuanya, dan sedikit demi sedikit kekerasan hati mereka mulai luluh. Akhirnya mereka mulai mendapatkan akhir dari permasalahan dan gejolak hati mereka.
Brian sempat mengutarakan perasaannya ketika marahan dengan Manda. Begitu juga dengan Manda. Dan perasaan itu ternyata rasa saling mengagumi atau mencintai. Tapi mereka memutuskan untuk tetap bersahabat, dan perasaan itu dibiarkan tertanam di hati masing-masing namun berubah menjadi perasaan terhadap sahabat. Keputusan itu, hanya diterima sedikit oleh Brian. Karena perasaannya belum bisa berubah secepat itu.
Sejak saat itu mereka kembali jalan bersama, seperti sedia kala. Seminggu itu, mereka belajar bersama. Hari demi hari berlalu, kedekatan mereka kembali. Tibalah hari dimana mereka harus menghadapi ujian nasional. Saling memberi kekuatan dan semangat. Tidak lupa juga Albert selalu mendukung Manda, dan dia senang ketika Amanda dan Brian kembali dekat.
Empat hari ujian mereka sanggup lewati, kini berdebar hati mereka untuk menunggu hasil ujian. Sempat mereka mengikuti beberapa tes Universitas bersama. Namun cita-cita Amanda mengharuskan dia harus kuliah ditempat paarnya di Bandung.
Sedangkan Brian mendapat beasiswa keluar negeri yang sebenarnya Amanda juga mendapat beasiswa yang sama.
Ketika mengetahui Amanda lebih memilih kuliah di Bandung dibandingkan dengannya di luar negeri. Hati Brian seketika sakit. Dia tak ingin berakhir seperti dulu. Sehingga dia membiarkan sakit itu dirasa sendiri. Dia pikir masih banyak waktu untuk mereka bersama sehingga mengobati hatinya yang hancur.
Sebelum kesibukan masuk kuliah, Amanda dan Brian menghabiskan waktu bersama, jalan-jalan, pergi ke suatu tempat didalam kota atau diluar kota. Kebersamaan itu mereka manfaatkan dan abadikan dalam foto-foto. Terlukis diwajah keduanya, mereka saling menyayangi dan tak bisa saling melupakan dari lemparan senyuman yang di alamatkan untuk salah satu dari mereka dan tatapan yang menyatakan tak ingin berpisah.
“kamu serius tidak ingin pergi ke luar negeri bersama aku? Disana kamu bisa belajar dan menggapai cita-citamu lebih dari di Indonesia.  Kamu bisa terus bersama aku, tidak harus terpisah seperti dulu atau sekarang ini.” Kata Brian
“jangan buat aku jadi ragu dengan keputusanku. Aku ingin kuliah di luar bersama kamu. Tapi aku tidak bisa meninggalkan mama, dan kamu tahu aku tidak bisa tanpa Albert.” Kata Amanda
“kenapa harus Albert? Sekarang dia yang segalanya. Aku bukan siapa-siapa.” Kata Brian dengan nada keras
“bukan seperti itu. Aku harus adil. Kita telah bersama sejak dulu. Tolong kamu mengerti.” Kata Manda
“kamu ingin aku mengerti. Tapi kamu tidak mengerti aku. Sekarang, pertama bukan segalanya.” Kata Brian
“Brian, tolong jangan bertingkah kekanak-kanakkan. Jangan membuat kebersamaan ini hancur karena keegoisan kamu.” Kata Manda
“oke. Aku yang egois. Kita pulang sekarang. Aku tidak ingin berbantah dengan kamu.” Kata Brian
Mereka pulang dengan suasana bisu didalam mobil.
Sampai hari keberangkatan, mereka tidak pernah bertemu. Hanya karena jadwal penerbangan sama, maka mereka harus berangkat bersama.
“maaf kalau aku marah waktu lalu. Aku hanya tidak suka kamu lebih mementingkan dia. Walaupun dia itu pacarmu.” Kata Brian
“iya. Aku juga tahu aku salah. Aku minta maaf.” Kata Amanda lalau mereka pelukan.
Tujuan mereka sama ke Jakarta lalu ke tujuan masing-masing.
Di bandara di Jakarta, Albert telah menunggu Manda.
Masih didalam pesawat Brian dan Amanda, banyak bercerita dan berjanji untuk persahabatan mereka.
Air mata meleleh dari mata Manda yang cantik dan kesedihan yang amat besar tergambar di wajah Brian.
Saat mereka harus keluar dari pesawat, mata Manda tertuju kepada pria yang dicintai yang setia menunggunya. Mereka berjalan menuju Albert. Amanda langsung dipeluk Albert dan diciumnya di dahinya. Kejadian menyakitkan hati brian itu terpaksa harus dilihatnya, senyuman kecil keluar dari mulitnya. Brian harus tersenyum walaupun sakit yang dirasa.
“oh iya, aku harus pergi. Manda, kamu harus hati-hati, jaga kesehatan kamu, jangan lupa kalau ada apa-apa hubungi aku, harus rajin, jangan nakal.” Kata Brian sambil memegang bahu Amanda.
“siap bos.” Manda seakan menyakini sahabatnya
“Albert aku pergi. Kamu harus menjaga Manda baik-baik.” Brian berjalan menjauh dari mereka diiringi lambaian tangan. Hampir setengan perjalanannya Manda mengejar Brian dan memeluknya, setelah beberapa lama mereka pelukkan, “aku menyayangi dan mencintai kamu, mungkin lebih dari sahabat.” Mengakhiri perkataan Brian, dia melepaskan pelukan manda yang sudah meneteskan air mata.
Persahabatan sejak kecil itu seakan berakhir bersama perpisahan sahabat kecil itu. Kehidupan harus memilih. Persahabatan dan percintaan adalah bagian dari kehidupan.
TAMAT




Biodata Penulis

“If they don’t laugh at you and your dream, your dream ain’t big enough! Dream, believe and make it happen.”
Nama              : Florence Filly Umpel
Tempat Tanggal Lahir    : Manado, 29 November 1996
Alamat            : Kel. Ranoiapo, Kec. Amurang
Sekolah           : SMA Kristen 2 Binsus Tomohon
Kelas             : XII IPA 1




Pidato Bahasa Indonesia | Praktek Ujian Sekolah |

Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang saya hormati Guru Bahasa Indonesia selaku penilai dan teman-teman yang saya kasihi.
Puji syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus yang oleh penyertaan-Nya kita semua bisa berada ditempat ini.
Sebelum saya menyampaikan pidato, izinkanlah saya untuk memperkenalkan diri. Karena seperti pepatah kuno mengatakan, bahwa tak di kenal maka tak disayang. Nama saya Florence Umpel. Saya dari kelas XII IPA 1. Judul dari pidato saya “Bobroknya Kesadaran Remaja terhadap Lingkungan”
Remaja adalah orang muda yang kepribadian dan karakternya sementara dalam proses untuk pembentukan, karena remaja masa transisi dari anak-anak menuju kedewasaan. Hal itu membuat remaja mudah untuk dipengaruhi atau dibentuk. Lingkungan hidup adalah kesatuan biotik dan abiotik. Lingkungan hidup berbicara tentang apa yang ada di sekitar kita. Lingkungan yang ada di sekitar saya khususnya, memberikan manfaat yang besar dalam menunjang kehidupan.
Hal-hal yang diberikan lingkungan sangat menunjang kehidupan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa termasuk remaja. Namun kita khususnya remaja belum bisa memahami peran kita untuk menjaga dan melesatarikan lingkungan dimana kita tinggal dan berinteraksi. Padalah lingkungan hidup adalah anugerah Tuhan Yesus kepada kita dan kitapun diberikan akal, pikiran untuk mengaja segala anugerah-Nya.
Kenyataan yang saya temui begitu banyak sampah yang berkeliaran. Hal itu mungkin saja dilakukan dengan sadar, karena saya beberapa kali melihat bahwa remaja sengaja membuang sampah, bahkan sampah yang ada didepannya tidak diangkat malah ditendang. Hal itu hanya sebagian kecil contoh yang menunjukan bobroknya kesadaran remaja tehadap lingkungan hidupnya.
Contoh lainnya, ditempat berbeda banyak remaja yang menjalankan kegiatan kepedulian terhadap lingkungan dengan menanam ribuan pohon dan diharapkan dapat melesatarikan dan membuat kenyamanan, namun ditempat lain remaja malah memotong pohon, ataupun keusilan untuk menghancurkan bibit pohon. Itu juga contoh yang sering terlihat.
Apakah kita sebagai remaja generasi muda akan terus berada pada posisi seperti ini?
Sangat disayangkan remaja yang seharusnya dibentuk untuk menjaga dan melestarikan ciptaan-Nya, malah menghancurkan dan tidak berpengertian yang baik. Padahal banyak dari kita yang memiliki pengetahuan dan pendidikan yang baik, tapi tidak untuk menjaga lingkungan. Remaja dapat berperan penting untuk meliestarikan lingkungan hidup dan menjaga kita semua ataupun keturunan kita dari bencana yang akan muncul karena alam sudah bosan dengan tindakan kita.
Saya mengajak kita semua selaku remaja dan generasi muda yang dibanggakan, marilah kita menanamkan cinta pada lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan, menghancurkan sesuatu yang baik ataupun hal lain yang tidak boleh dilakukan. Remaja, peliharalah, peka dan janganlah menjadi remaja dengan bobroknya kesadaran terhadap lingkungan.
Sekian dari saya. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan menyinggung hati saudara-saudara.
Terima kasih atas perhatian.

 Syalom.

Selasa, 04 Maret 2014

Naskah Drama "The Other Side of Heaven"

SMA Kr. 2 binsus tomohon
THE OTHER SIDE OF HEAVEN
Landasan Alkitab     : Matius 5: 13-16

Narator            : Cerita ini diambil dari kisah nyata seorang misionaris John H. Groberg yang berasal dari Amerika. Berawal dari panggilan tugas untuk menjadi misionaris, John akhirnya memutuskan melakukan pelayaran menuju luar Amerika di daerah kepulauan Pasifik Selatan tepatnya di pulau Tonga pada tahun 50-an.
(Scene 1)
Disebuah pesta dansa
John     : (melihat Jane) Jane, bisakah kita bicara sebentar? Ada hal penting yang harus kusampaikan padamu.
Jane     : (sedikit bingung) Ya tentu saja suamiku.
Berjalan keluar ruangan yang bising
Jane     : ada apa John?
John     : Hm, aku yakin kau tahu bahwa menjadi misionaris merupakan mimpi terbesarku, dan kini kesempatan itu telah diberikan Tuhan padaku Jane. Aku ditugaskan untuk melakukan pelayanan di salah satu pulau terpencil yang bernama Tonga. Aku tahu ini berat baik untukku maupun untuk kita Jane…. Tapi…
Jane     : (menghentikan John) John, kau tahu bahwa hal inilah yang membuatku ingin bersamamu. Dan kau juga tahu bahwa tak mungkin aku dapat menghalangimu untuk melakukannya. Akupun akan ikut bersamamu John.
John     : Tidak! Kau tidak akan mungkin bisa menyesuaikan dengan keadaan yang masih begitu brutal disana Jane.. aku tidak mau membahayakanmu..
Jane     : Lalu apakah menurutmu aku bisa terus diam disini sambil menunggu suamiku tanpa melakukan apa-apa?
John     : Jane, aku paham perasaanmu tapi apa kau lupa? Ini adalah tugas panggilanku yang pertama untuk dapat menyelamatkan umat Tuhan yang tak bersalah karena ketidaktahuan mereka, percayalah padaku. Yakinlah Tuhan tak mungkin meninggalkan hambanya berjalan sendiri, aku pasti akan kembali untukmu.
Jane     : (tertawa) baiklah,, Aku sangat mengerti..
(Scene 2)
Narator           : Setelah melakukan pelayaran selama kurang lebih 1 minggu, akhirnya Ia tiba di Pulau Tonga.
Kekule : (yang merupakan perpanjangan tangan kepala suku dan penerima pesan dari luar menyambut kedatangan John dan Jane) Apa kau missioner yang diutus ke tempat kami?
John     : Oh kau kekule? Organisasi telah memberitahukan bahwa aku bisa menghubungimu saat aku tiba disini. Aku John.
Kekule : Selamat datang. Aku baru saja menerima surat bahwa tim yang lain mengalami keterlambatan sehingga mereka akan tiba disini kira-kira dalam waktu 2 bulan lagi. Oh ya, selama kau mempelajari bahasa Tonga, aku akan membantumu berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Mari ikut denganku, kepala suku telah menantimu.
(menuju ke tempat kepala suku)
Narator            : Saat ia mengitari jalan menuju ke tempat kepala suku, sambutan masyarakat sekitar sangat mengejutkan. Awalnya, penyambutan adat yang dikira John penuh kehormatan ternyata penuh penghinaan dan ia mengira misinya akan gagal di sini. Masyarakat Tonga masih begitu brutal dan tak berbudaya, mereka masih menggunakan adat perang untuk menyelesaikan masalah yang ada dan tak jarang mereka masih mengonsumsi daging manusia. (Saat John lewat mereka menatapnya sangar penuh kebengisan)
(Tiba di tempat kepala suku)
(dalam bahasa Tonga)
Kekule : Samoa, misionaris telah tiba. Namanya John.
Samoa : Bawa dia kehadapanku!
(John masuk)
Samoa : (dalam bahasa yang tidak dimengerti)
John     : (berbisik kepada kekule) apa yang dikatakannya?
Kekule : Samoa berkata bahwa sebenarnya masyarakat Tonga tidak memerlukan missioner seperti kau. Tetapi karena kau sudah disini maka kau diharapkan untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Samoa.
John     : (berbicara pada Samoa) Maaf sebelumnya Samoa, tetapi melihat kondisi masyarakat Tonga saya rasa kedatangan saya sangat diperlukan guna memperbarui apa yang tidak sesuai dengan firman Sang Pencipta.
(kekule menerjemahkannya pada Samoa)
Samoa : (marah, berbicara dalam bahasa Tonga)
Kekule : (menyampaikan pada John) Samoa tidak ingin kau ikut campur dalam pemerintahan yang ia jalankan disini, kau diperingatkan untuk berhati-hati atau kau bisa saja kehilangan nyawa ditempat ini.
John     : Hm, tolong sampaikan padanya bahwa aku tidak bermaksud untuk ikut campur ataupun menganggu kedamaian tempat ini, aku hanya datang dengan maksud baik untuk menjalin kekerabatan dengan masyarakat Tonga.
(Kekule menyampaikan pada Samoa)
Samoa : (dengan suara yang lebih tenang berbicara kepada John)
Kekule : Samoa menerima maksudmu tapi tetap dalam pengawasan katanya. Sekarang kamu akan saya antar ke tempat tinggalmu.
(mohon pamit pada Samoa)
Sementara itu……… (dalam bahasa Tonga)
Lahode                        : Hei, hei, apa kalian sudah melihatnya?
Noba               : Siapa??
Napu               : Oooohh orang asing itu??
Husi                 : Sudah..sudah… Aneh
Noba               : Yang tadi lewat itu yah?
Napu               : Yaa Ampun! Ya iyaalaah dodoool..
Lahode                        : hahahaha sudah..sudah.. Katanya dia akan tinggal disini untuk waktu yang cukup lama..
Husi                 : Ngapain?
Lahode                        : Hm, tidak tahu persisnya untuk apa tapi kalau tidak salah dia mau berteman katanya..
Napu               : Berteman?! Nggak mungkin! Masa orang kayak dia mau jadi teman kita??? Nggak level dong!
Noba               : ih, sombong kamu Napu! Huh…. Mentang-mentang…
Napu               : Mentang-mentang apa?? Hayo apa? Apa?
Noba               : gak jadi! :p
Napu               : NOOOOBAAAAA!!
Lahode                        : eh sudah-sudah mending sekarang kita mencari mangsa untuk makan malam..
Semua             : ayo..ayo!
Narator            : Setelah hari itu pun, banyak hal-hal tidak menyenangkan dan peristiwa aneh yang menghampiri John. Ternyata setelah melewati masa-masa keterkejutan budaya (Culture Shock,) ia sadar bahwa penguasaan terhadap bahasa lokal diperlukan agar ia dapat diterima.. Kegigihan dalam belajar ditunjukan oleh John dengan mendalami bahasa lokal di tepi pantai selama berhari-hari, perjuangan ini membuat warga mulai bersimpati dengannya dan rela menyediakan makanan untuknya yang siang malam belajar sendiri bahasa Tonga. Setelah selesai belajar dia mencoba kemampuan bahasanya dengan semakin intensif berinteraksi dengan penduduk local yang pada awalnya mengalami penolakan luar biasa, namun John tak pernah menyerah, tidak hanya sebatas berinteraksi tapi ia juga berusaha melakukan pengajaran-pengajaran baik pemberitaan firman Tuhan maupun keahlian-keahlian lainnya.
Lahode                        : (mendatangi John) John, dapatkah kau membantuku?
John                 : Apa yang dapat kulakukan untukmu?
Lahode                        : Ayo ikut denganku. (membawanya ke pondok kepala suku)
(Scene 3) (pondok kosong)
Saat John memasuki pondok kosong itu..
(Lahode merayu John untuk tidur dengannya)
Lahode                        : Aku sangat mencintaimu John!
John                 : Tidak, itu tidak akan mungkin.. Kau harus mengerti, aku tidak bisa bersamamu, isteriku sedang menantiku disana, mana mungkin aku bersama wanita lain..
Lahode                        : Tapi.. (John pergi meninggalkan Lahode)
Narator            : Tanpa mengetahuinya, ternyata Noba yang sedari lama telah memendam perasaan terhadap Lahode melihat kejadian itu dari kejauhan, ia pun mulai membenci John yang dianggapnya telah merebut perhatian Lahode..
(Saat Sanana sedang memasak, tiba-tiba Lahode datang sambil menangis)
(Scene 4) (dapur)
Lahode                        : Ibu, kenapa seperti ini?
Sanana             : Ada apa putriku? Kenapa kau menangis?
Lahode                        : aku sakit hati bu! John tidak mau bersamaku!
Sanana             : Apa?! Jadi kau sudah mengungkapkan perasaanmu padanya?
Lahode                        : Iya bu.. Tapi ia berkata bahwa ia tidak bisa bersamaku karena wanita lain..
Sanana             : Berani-beraninya dia menolak putri kepala suku Tonga! Akan ibu beritahukan ini pada ayah..
Lahode                        : tapi bu, aku tidak mau ayah menyakitinya!
Sanana             : Tenanglah ibu akan mengurusnya..
Narator            : Setelah itu Sanana pun menceritakan kejadian itu pada Samoa. Samoa yang marah mendengar hal itu pun memanggil John untuk berhadapan dengannya.
(John datang menghadap Samoa dan Sanana)
John     : Ada apa Samoa dan Sanana memanggilku?
Sanana : Aku sebagai seorang ibu tidak menerima perlakuanmu terhadap putriku!
John     : Tetapi apa yang aku katakana pada Lahode adalah benar Sanana. Aku memang tidak bisa bersama dengannya.
Samoa : cukup! Berani-beraninya kau menolak putriku dengan cara seperti itu! Tidak ada seorangpun yang dapat memperlakukan putrid kepala suku sepertiku, apalagi oleh seorang asing sepertimu…. (Tiba-tiba Samoa kehilangan kesadaran)
Sanana : Samoa… Apa yang terjadi? Ayo bantu saya mengangkatnya. Cepat! Cepat!
John     : Sanana, tubuh Samoa sangat panas! Ia mungkin terserang penyakit.
(Lahode dan teman-temannya datang)
Lahode            : Ayah! Apa yang terjadi bu?
Sanana : Ibu juga tidak tahu. Tiba-tiba saja ayah seperti ini.
Noba   : Hah.. Pasti ini ulah orang asing ini!
John     : Apa yang anda katakan?
Noba   : Jelas saja! Sebelumnya Samoa tak pernah terbaring lemah seperti ini bukan? Tapi sekarang mengapa tiba-tiba seperti ini saat dia berada disini?! Pasti dia yang telah membuat Samoa jadi seperti ini Sanana!
Kekule : Tunggu dulu.. Ini belum tentu seperti yang dikatakan oleh Noba, John adalah orang yang baik.
Napu   : Tapi masuk akal juga apa yang dikatakan oleh Noba kan? Bisa saja dia yang menyebabkan semua ini!
Husi     : Iya betul! Kita tidak bisa percaya begitu saja pada orang asing ini!
John     : Tapi kalian tahu kan bahwa aku datang ke tempat ini untuk tugas pelayanan, tidak mungkin juga bahwa aku akan melakukan hal sekejam ini pada Samoa.
Hushi   : tidak mungkin! Kami tidak percaya!
Napu   : Dasar kamu pembohong! Kamu telah menipu kami semua.
John     : Berilah aku kesempatan untuk membuktikannya. Aku yakin, apa yang diderita Samoa ini dapat disembuhkan dengan izin Tuhan.
Lahode            : kita harus memberi kesempatan pada orang asing ini untuk membuktikan apa yang dia katakana tadi dan mungkin saja dia dapat menyembuhkan ayah.
John     : sepertinya penyakit yang diderita Samoa adalah penyakit Malaria.
Narator: Setelah mendapat kesempatan dari Sanana untuk membuktikan perkataannya, John pun mulai melakukan perawatan terhadap malaria yang diderita Samoa. Dengan begitu telaten ia merawatnya. Selain itu, dia juga membaca Alkitab dan mengajak penduduk Tonga untuk berdoa bersama untuk kesembuhan Samoa.
John     : Saya akan membaca Alkitab. (Baca Alkitab)… Mari kita berdoa
(Penduduk Tonga ikut berdoa bersama-sama)
Selang beberapa waktu kemudian, keadaan Samoa semakin berangsur pulih. Penduduk Tonga juga sering datang untuk berdoa bersama-sama dengan John.
Napu   : Sepertinya kita telah salah menilai orang asing itu. Dia sepertinya orang baik-baik dan mempunyai tujuan yang baik untuk datang kemari.
Hushi   : Lihatlah, apa yang dia perbuat untuk kita selama ini. Ada banyak perubahan yang dia lakukan.
Napu   : (datang menghampiri John) lalu, apakah kita harus menyembahmu? Atau memanggilmu dewa? Apa yang kamu inginkan?
John     : Semua yang aku lakukan ini bukanlah atas kehendakku sendiri, tapi ini semua datang dari Tuhan. Semua perubahan yang kita lakukan bersama beserta kesembuhan Samoa adalah bentuk kasih sayang Tuhan.
Noba   : Jadi, siapakah Tuhan itu? Apakah dia juga akan datang kemari?
John     : Tuhan itu ada di atas sana (sambil menunjuk langit)
Noba   : Mana? Kamu mau menipu kami lagi yah?
John     : Tuhan berada jauh di atas sana. Di sorga yang indah, dan hanya akan ditempati oleh orang-orang yang mau belajar mengenalnya dan berusaha berbuat baik selama mereka hidup.
Kekule : oh, oleh sebab itukah kamu mau datang ke tempat ini? Karena kami belum mengenal Tuhan?
John     : iya, seperti itulah.
Sanana : Lalu apa yang harus kami lakukan selanjutnya?
John     : Hiduplah dengan rukun antara yang satu dengan yang lain, saling membantulah dalam mengerjakan hal yang baik dan jangan berbohong apalagi memfitnah orang lain.
Noba   : emmm, John.. ternyata kamu adalah orang yang baik. Maafkan aku tentang masalah yang lalu. Aku menuduhmu telah membuat Samoa jatuh sakit.
John     : Sudahlah… Memang tak semua orang akan langsung menerima kedatanganku, tapi pasti semuanya akan berlalu dan akan menerima kedatanganku ini.
Hushi   : Oh iya John! Tadi, saat matahari terbit aku menemukan benda ini. Ada sebuah kapal yang datang mengantarkannya.
John     : Surat? Sini, biar aku yang lihat.
(John membaca surat dari Jane)
Sanana : Apa itu John?
John     : surat dari istriku. Sebentar lagi aku akan segera kembali ke Inggris.
Napu   : Tapi John kenapa seperti ini? Kami pikir kamu akan tinggal disini bersama kami.
John     : Aku akan pergi, tapi mungkin suatu saat aku akan datang kembali bersama istriku. Jangan pikirkan itu dulu, ayo kita membuat sesuatu yang kalian butuhkan.
(Scene 5) (tepi pantai)
Narator: John dan penduduk Tonga bekerja sama membangun tempat permandian dan membuat pondok untuk melakukan kebaktian. Sementara para perempuan memasak masakan untuk mereka. Bukan hanya itu, tapi ada banyak perubahan dan pelajaran yang diberikan.
(1 minggu kemudian)
Sanana : Apa kamu yakin akan pergi sekarang? Apakah kamu tidak ingin tinggal?
Penduduk Tonga         : Iya, kami tidak ingin kamu meninggalkan tempat ini!
John     : Aku harus kembali untuk istriku, aku juga akan melakukan berbagai pelayanan di tempat lain. Yaitu ketempat orang-orang yang belum mengenal Tuhan, seperti kalian dulu.
Samoa : Semoga Tuhan memberkati pelayananmu.
John     : Terima kasih Samoa. Terima kasih penduduk Tonga.
Penduduk Tonga: Terima kasih John.
Noba   : Ayo, aku yang akan mengantarmu kembali.
John     : Terima kasih penduduk Tonga, Tuhan memberkati kalian semua! Sampai bertemu jika Tuhan mengizinkan.
(saling melambaikan tangan) 
Narator : Kepulangan John ke Amerika dengan membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat Tonga mulai dari infrastruktur, fasilitas umum sampai pada moralitas penduduk yang lebih baik. Sepulang dari Tonga, John kemudian melanjutkan tugas sebagai minionaris dan kerap mengunjungi penduduk pulau Tonga.
Melalui cerita ini, marilah kita menjadi garam dan terang dunia yang mau menempatkan diri kita dimana saja kita diutus untuk menghadirkan perubahan di dalam Tuhan.





Squarespace

SQUARESPACE
BLOG
    
    
    



Squarespace
Pengertian
Squarespace adalah sebuah dasar-dasar dalam konten sistem manajemen yang tersusun dari pembuat website, platform blog, dan pusat layanan. Layanan yang ada tersedia untuk individu dan kalangan bisnis untuk membuat dan mengatur website dan blog. Squarespace terbagi dalam tiga jenis yakni:
·         Squarespace standar yang digunakan di smartphone atau gadget dan dapat diperoleh secara gratis
·         Squarespace unlimited harus diperoleh dengan cara membayar.
·         Squarespace business harus diperoleh dengan cara membayar.
Sejarah
Squarespace ditemukan pada tahun 2003 dan dirilis Januari 2004 oleh Anthony Casalena menggunakan $30,000 investasi dari ayah Casalena. Casalena menciptakan insial perangkat lunak dibalik perusahan setelah mencoba dan mengalahkan halaman platform web lainnya. Squarespace ditemukan untuk menciptakan semual hal didalam satu solusi penerbitan. Kemudian mengalami perkembangan karena sudah bisa digunakan di handphone ataupun gadget lainnya.
Cara mendaftar untuk standar
1.      Arahkan ke website dan pilih tombol “Get Started” untuk memulai.
2.      Pilih sebuah templateuntuk melihat informasi lebih banyak dan contoh tempat dari tempelate. Gunakan panduan untuk mempelajari lebih lanjut tentang memilih sebuah tempelate.
Pilih tanda anak panah di salah satu sisi dari templatedeskripsi untuk melihat perbedaan tempelate.
3.      Meng-klik tombol “View Live Demo” yang akan memperlihatkan demo penuh tanpa sebuah jendela.
4.      Pilih tombol “Start With This Template” untuk mulai membuat situs.
Alternatifnya, dari “Template Demo”, pilih tombol “Create a Site Like This”.
Masukan nama, alamat email, dan kata kunci yang akan digunakan untuk masuk ke dalam situs untuk membuat akun squarespace, lalu pilih tombol “Finish & Create Site”.
Cara mendaftar mendaftar untuk custom domain
1.      Akses area domain
Masuk ke akun dan akses “Site Manager”. Dalam “Site Manager”, pilih ikon “Settings”, lalu pilih tab “Domain”.
2.      Meninjau ketersediaan
Di area domain, pilih tombol “Register New Domain” untuk memulai proses mendaftar domain. Layar dialog akan muncul dan kamu dapat memilih tipe nama domain yang ingin kamu daftar di daerah URL. Lalu, pilih existensi yang kamu ingin gunakan. Kamu dapat memilih daro .com, .net, .org, .biz, .info, or .mobi format domain. Jika domain yang kamu pilih tidak tersedia, sebuah pemberitahuan akan muncul menandakan domain tersedia.
3.      Mendaftarkan domain
Sekali lagi kamu harus menemukan domain yang tersedia, pilih tombol Register untuk mendaftar dan ditambahkan ke situs mu.
Kamu dapat melihat domain mu muncul dalam area domain di pengaturan, sepanjang pemberitahuan pada domain mu hampir siap. Domain akan memisah pada beberapa jam, tetapi akan melewati proses selama 72 jam.
Versi www dan non-www dari domain mu akan berhubungan secara otomatis untuk mu dan domain akan muncul secara biasa. Kamu harus memperbaharui beberapa rekaman DNS untuk mengarahkan domain mu.
While your domain is resolving, an icon will appear next to the domain to indicate this for you. That icon will automatically disappear once your domain has fully propagated to the web.
Sementara domain di proses, sebuah ikon akan muncul disebelah domain untuk menunjukan itu untuk mu. Ikon itu akan otomatis menghilang secara penuh di domain mu dan memperbanyak ke web. Kamu dapat menunggu dekat domain dan memilih link kunjungan setiap waktu untuk memasikan status dari domain mu.
4.      Mengesahkan domain
Kamu akan menerima email dalam 24 jam dari domains@squarespace.com dengan garis subjek "Please validate your domain name(s) as soon as possible". Pilih link yang tersedia di dalam email untuk validasi informasi kontak untuk domain.
Akun trial dan halaman website
Akun trial squarespace tidak dapat dilihat oleh publik.
Situs website mu akan tetap sama, tetapi itu dapat berubah setiap saat kamu inginkan, melihat artikel “Setting a Primary Custom Domain”. Jika kamu memutuskan untuk mengubah subdomain(itu adalah bagian luisteam-tw) catat bahwa itu sudah tidak dapat diambil, sebagai contoh kamu tidak dapat mendaftar answers.squarespace.com.
Akhirnya, jika kamu membayar untuk akun squarespace dasar tiap tahun, kamu dapat menambahkan domain utama untuk bayaran tambahan, melihat Squarespace Managed Domains FAQ untuk lebih dari itu.
Kelebihan dan kekurangan
Pro       :
·         Consistent interface across all themes - kita dapat menghubungkan atau menggabungkan semua tema menjadi sebuah tema.
·         Tidak diperlukan pemrograman – kita tidak perlu menjadi seorang web coder untuk mendapatkan situs yang terbaik. (tapi jika kita melakukan)
·         Follow up posts – daripada sering memperbaharui atau membuat sebuah post, kita dapat memfollow ups atau mengikuti sebuah perpanjangan tampilan original post.
·         Fast servers – pihak squarescpace akan menyediakan sebuah kapasitas yang tinggi di site SlashDotted.
·         Blogroll link flexibility – sangat mudah untuk meletakkan link blogroll dalam sebuah perintah yang kita inginkan.
·         Support! – prosesnya yang cepat dan sangat membantu, karena jika system tidak dapat melakukan kerjanya, mereka akan membantu kita tentang apa yang harus dilakukan.
·         Built in traffic reporting - squarespace juga tidak perlu dihubungkan dengan Google Analytic walaupun kita sebenarnya bisa menghubungkannya.
·         iPhone App - fitur ini adalah sebuah fitur dari iphone app yang dapat mengakses penyediaan berbagai fungsi squarespace. 
·         Auto updates – apabila terjadi suatu kerusakan atau sebuah fitur tambahan tidak dapat digunakan, maka tidak perlu melakukan manual update. Kita juga tidak perlu khawatir tentang system core yang dapat merusak fitur-fitur lainnya.
Kontra :
·         WYSIWYG Editor – selama WYSIWYG dapat bekerja, sering terjadi sedikit keterbatasan dan mode HTMLnya lemah.
·         Cost/Pembayaran – kecepatan servernya dapat dipercaya, saat menghubungkan first class atau kelas utama dan world class atau kelas dunia tidaklah gratis, tapi harus melakukan pembayaran $96 per tahun.
·         Limits to flexibility - fleksibilitas yang terbatas. Squarespace memiliki banyak fitur (blog, gambar, galeri, pencari, comen, spam, dll) tapi perkembangannya tergantung dari pihak Squarespace.
·         Limited templates - template yang baik namun tidak banyak disediakan. Bersiaplah untuk memiliki customization (yang tidak sulit atau berat) sendiri agar sitemu tidak mirip dengan yang lain.
·         Tidak banyak yang disediakan server. Tidak ada side scrips, PHP dan mySQL
Klasifikasi
Fitur
Standard
Unlimited
Business
Termasuk domain
 Satu nama domain secara tahunan atau rencana tahunan (com, net, biz. org, info)
Akun email
Tidak (sebagai contoh dapat diatur melalui Google Apps)
Halaman nomor
20 (Tidak terbatas untuk menulis)
Tidak terbatas
Tidak berbatas
Luas bidang untuk lalu lintas
500 GB
Tidak terbatas
Tidak terbatas
Penyimpanan
2 GB
Tidak terbatas
Tidak terbatas
Penyumbang / Admin
2
Tidak terbatas
Tidak terbatas
Perdagangan internet
Tidak
Tidak
Menyimpan dengan inventaris lalu lintas untuk fisik tidak terbatas atau produk digital
Form web
Terbatas (tidak ada dropdown, checkbox, dll...)
Semua tempat
Semua tempat
Bayaran bulanan
(jika dibayar dalam satu tahun)
$8
$16
$24
Akun tes
Trial gratis
Trial gratis
Trial gratis